Internet mungkin sudah menjadi hal yang tak aneh lagi buat kita di masa sekarang ini. Bahkan mungkin internet bisa dikatakan sebagai kebutuhan pokok untuk kita konsumsi. Apalagi dengan adanya berbagai situs jejaring sosial yang semakin berdatangan dan pastinya membuat intetrnetan menjadi semakin menyenangkan. Sampai-sampai orang-orang yang bisa dibilang gaptek pun berusaha mengenal internet dengan adanya situs jejaring sosial (facebook) internet.
Ada banyak cara untuk mengakses internet. Ada yang berbayar dan ada juga yang menyediakannya secara gratis. Yang gratis ini biasanya berupa jaringan hotspot yang biasanya disediakan di tempat-tempat umum dan publik seperti kafe, sekolah, kampus, mall, kantor dll. Namun tak kah kita berfikir tentang keamanan jarignan internet gratis ini? Terkadang seseorang mengabaikan hal sepele yang bisa berdampak membahayakan ini. Terutama untuk yang kurang faham dengan masalah security mungkin akan mengakses internet dengan senang hati, lagian gratis ini kok… . Tapi tahukan kita, bahwa dibalik akses WiFi Gratisan itu banyak tersimpan mara bahaya yang cukup merugikan?
Berikut ini di antaranya resiko mengakses WiFi Gratisan di tempat publik yang saya kutip dari detikINET berdasarkan laporan perusahaan keamanan ESET:
Evil twin login interception
Ini merupakan jaringan yang diset-up oleh hacker untuk menyamar sebagai WiFi hot spot yang resmi.0-day OS/app attack attempts
Disebut juga sebagai serangan threat melalui exploit yang tidak dikenal.Sniffing
Upaya intercept untuk mencapai baik software maupun hardware komputer dan melakukan log terhadap lalu lintas dalam sebuah jaringan.Data leakage (man-in-the-middle attack)
Pelaku kejahatan dunia maya mampu memodifikasi lalu lintas jaringan dan membuat user tidak menyadari seakan-akan ia sedang melakukan transaksi dengan bank. Padahal kenyataannya, data yang dikirim oleh user terkirim ke komputer pelaku kejahatan tersebutTerkait dengan tingkat keamanan di ruang publik yang menyediakan akses internet nirkabel, Yudhi Kukuh, Technical Director PT. Prosperita-ESET Indonesia menambahkan jika saat pengguna melakukan pembelanjaan secara online atau melakukan transaksi keuangan, pastikan web address diawali dengan ‘https’ bukan ‘http’. Hal ini untuk memastikan bahwa lalu lintas data yang menggunakan alamat web tersebut akan dienkripsi.“Jadi perlu digarisbawahi bahwa kemudahan jangan dijadikan sebagai acuan utama jika berada di wilayah publik dengan fasilitas hotspot — selalu gunakan mode peringatan dini dan perhatikan bentuk peringatan apapun yang diberikan,” tukasnya, dalam keterangannya, Jumat (5/8/2011).Hingga saat ini akses WiFi diperkirakan telah digunakan oleh lebih dari 700 juta orang, dengan lebih dari 4 juta tempat hotspot di seluruh dunia. Sementara WiFi router setiap tahunnya diproduksi sebanyak 800 juta unit.Berdasar temuan global research project yang dilansir oleh Online Security Brand Tracker, yang disampaikan oleh InSites Consulting dan analisa dari United Consultants, menyebutkan hampir separuh pengguna internet di dunia melakukan koneksi internet paling sering dengan perangkat portabel. Dimana notebook menjadi perangkat yang paling populer (41%), diikuti netbooks (3%), smartphone (2%) dan komputer tablet (1%).
0 Comments